CERITA PENDEK
THE SAD SOUL
Karya : Feby Hardhayanti
Aku Cintya, mereka memanggilku Tya. Malam ini setelah menjalani rutinitasku sebagai penonton bayaran di sebuah acara talkshow di sebuah stasiun televisi, aku berbaring di kasur. Menahan rasa kantuk sambil menunggu balasan direct messanges dari Kevin, ia salah satu bintang tamu di talkshow tadi.
Kebetulan aku penggemar beratnya, jadi aku meminta follback dan balasan DM saat tak sengaja berpapasan.
Setelah beberapa menit aku berbaring, akhirnya aku larut ke dalam alam bawah sadarku.
......
Di pagi hari, setelah aku mematikan alarm 5 kali, aku baru bisa terbangun. Hal pertama yang aku periksa adalah ponsel. Aku berharap ia benar-benar membalas DM-ku.
"Whoa! Kevin membalasnya!!!" serukku histeris setelah melihat Kevin benar-benar membalas DM-ku.
Ia mengajakku untuk berbincang di kafe terkenal di dekat lokasi syutingnya. Ini benar-benar hari terbaikku, selain aku bisa bertemu idolaku, aku juga di traktir makanan mahal olehnya. Sungguh, aku tak akan bisa melupakan ini.
"Oh ya, sudah berapa lama kau menjadi penonton bayaran?" Tanya Kevin.
Aku sedikit tersedak karena saat itu aku sedang menyedot minuman di hadapanku, "Err, mungkin sudah dua tahun," jawabku tanpa menatapnya.
"Oh begitu,' ia memanggut-manggut.
"Kevin," ujarku dengan memberi sedikit jeda, "Aku tak tahu cara menggambarkan rasa senangku saat ini, aku tak pernah menyangka akan berbicara pada idolaku,"
Ia tersenyum simpul, "Dan kau penggemar pertama yang ku ajak untuk berkencan,"
Lagi. Aku kini tersedak parah karena Kevin menyebut pertemuan ini sebagai kencan, "O-oh a-aku merasa tersanjung,"
Kemudian ia merogoh saku di kemeja putihnya dan mengeluarkan benda pipih berwarna emas, "Aku akan mengabadikan ini,"
Ia mengajakku berfoto. Aku tersenyum canggung dengan jarak kami yang cukup dekat, apa lagi DIA MERANGKULKU! oke, sepertinya setelah ini aku harus pergi ke RSJ karena aku terlalu gila sekarang.
"Apa nama IG milikmu yang ini?" ia menunjuk nama instagram milikku, ternyata ia akan mempostingnya dan menandai aku dalam kirimannya, "Oh ya, aku harus kembali syuting," ia akan meninggalkanku di kafe sendirian.
Setelah ia benar-benar hilang dari pandangan, aku langsung meloncat kegirangan. Tentu saja aku menjadi pusat perhatian di kafe itu.
Dan setelah itu, setiap dia memiliki waktu luang, aku selalu menghampirinya hanya untuk sekedar berbincang.
Hari ini, ia mengajakku berkeliling dengan mobil mewahnya. Entahlah, aku menjadi GR setelah banyak perhatian yang ia berikan padaku.
"Cintya," gumamnya.
"Hm?" sahutku
"Aku-aku suka padamu," Ujarnya sambil menatapku.
Aku membulatkan mata setelah mendengar perkataannya ini aneh! Tidak tidak! Apa yang harus ku katakan sekarang, sementara mata kecoklatannya terus menatapku untuk menunggu jawaban.
Aku menatap lurus ke jalan yang kami lewati, saat sampai di perempatan, ia tak berhenti saat lampu merah, mungkin ia tak melihatnya karena sibuk menatapku.
Sebuah truk bermuatan sepeda motor melintas di hadapan kamu dan---
BRAAAK
--aku terbangun dari mimpi.
Aku Cintya, mereka memanggilku Tya. Malam ini setelah menjalani rutinitasku sebagai penonton bayaran di sebuah acara talkshow di sebuah stasiun televisi, aku berbaring di kasur. Menahan rasa kantuk sambil menunggu balasan direct messanges dari Kevin, ia salah satu bintang tamu di talkshow tadi.
Kebetulan aku penggemar beratnya, jadi aku meminta follback dan balasan DM saat tak sengaja berpapasan.
Setelah beberapa menit aku berbaring, akhirnya aku larut ke dalam alam bawah sadarku.
......
Di pagi hari, setelah aku mematikan alarm 5 kali, aku baru bisa terbangun. Hal pertama yang aku periksa adalah ponsel. Aku berharap ia benar-benar membalas DM-ku.
"Whoa! Kevin membalasnya!!!" serukku histeris setelah melihat Kevin benar-benar membalas DM-ku.
Ia mengajakku untuk berbincang di kafe terkenal di dekat lokasi syutingnya. Ini benar-benar hari terbaikku, selain aku bisa bertemu idolaku, aku juga di traktir makanan mahal olehnya. Sungguh, aku tak akan bisa melupakan ini.
"Oh ya, sudah berapa lama kau menjadi penonton bayaran?" Tanya Kevin.
Aku sedikit tersedak karena saat itu aku sedang menyedot minuman di hadapanku, "Err, mungkin sudah dua tahun," jawabku tanpa menatapnya.
"Oh begitu,' ia memanggut-manggut.
"Kevin," ujarku dengan memberi sedikit jeda, "Aku tak tahu cara menggambarkan rasa senangku saat ini, aku tak pernah menyangka akan berbicara pada idolaku,"
Ia tersenyum simpul, "Dan kau penggemar pertama yang ku ajak untuk berkencan,"
Lagi. Aku kini tersedak parah karena Kevin menyebut pertemuan ini sebagai kencan, "O-oh a-aku merasa tersanjung,"
Kemudian ia merogoh saku di kemeja putihnya dan mengeluarkan benda pipih berwarna emas, "Aku akan mengabadikan ini,"
Ia mengajakku berfoto. Aku tersenyum canggung dengan jarak kami yang cukup dekat, apa lagi DIA MERANGKULKU! oke, sepertinya setelah ini aku harus pergi ke RSJ karena aku terlalu gila sekarang.
"Apa nama IG milikmu yang ini?" ia menunjuk nama instagram milikku, ternyata ia akan mempostingnya dan menandai aku dalam kirimannya, "Oh ya, aku harus kembali syuting," ia akan meninggalkanku di kafe sendirian.
Setelah ia benar-benar hilang dari pandangan, aku langsung meloncat kegirangan. Tentu saja aku menjadi pusat perhatian di kafe itu.
Dan setelah itu, setiap dia memiliki waktu luang, aku selalu menghampirinya hanya untuk sekedar berbincang.
Hari ini, ia mengajakku berkeliling dengan mobil mewahnya. Entahlah, aku menjadi GR setelah banyak perhatian yang ia berikan padaku.
"Cintya," gumamnya.
"Hm?" sahutku
"Aku-aku suka padamu," Ujarnya sambil menatapku.
Aku membulatkan mata setelah mendengar perkataannya ini aneh! Tidak tidak! Apa yang harus ku katakan sekarang, sementara mata kecoklatannya terus menatapku untuk menunggu jawaban.
Aku menatap lurus ke jalan yang kami lewati, saat sampai di perempatan, ia tak berhenti saat lampu merah, mungkin ia tak melihatnya karena sibuk menatapku.
Sebuah truk bermuatan sepeda motor melintas di hadapan kamu dan---
BRAAAK
--aku terbangun dari mimpi.
-SELESAI-
mimpi ya ternyata
BalasHapusTya kebnyakan halu😂
BalasHapus